Holaaa teman-teman semua…, saya Christopher Daren dari kelas XI IPA SMA Kristen Petra 3. Kali ini saya akan men-summarize acara Bible Class , salah satu kegiatan sekolah yang diadakan khusus untuk siswa kelas XI. Kelas 10 dan kelas 12 mohon jangan iri ya, tapi kalian tetap boleh ngintip kok sekilas tentang acara Bible Class yang lalu. Acara ini dengan lancar berjalan dari Rabu, 12 Oktober hingga Kamis, 13 Oktober 2022 di sekolah.

Ada banyak acara seru yang diadakan. Pada hari pertama, kami diajak untuk berkumpul bersama di aula untuk berdoa, bernyanyi bersama serta mendapatkan pencerahan dari Bapak Pendeta Firmanda Tri Permana, S.Si. Teol, mengenai “Begin Again”. Sekilas, “Begin Again” adalah rangkaian kata Bahasa Inggris yang berarti “Mulai Lagi”. Pertama, saya sendiri kurang paham tentang apa konteks dari tema ini, tetapi, setelah menonton film Begin Again tahun 2013, saya menjadi lebih paham maksud dari rangkaian kata tersebut. Mereka memiliki makna bahwa hidup itu tidak pernah terlambat untuk memulai kembali sesuatu yang telah gagal karena hidup ini seperti Roller Coaster dimana kita bisa saja jatuh ke saat yang yang terburuk dalam hidup kita. Akan tetapi, sesuatu yang gagal akan selalu bisa diulang lagi dengan berjuang tanpa putus asa serta belajar dari kesalahan yang diperbuat. Ada banyak kisah yang diceritakan pada tema ini seperti Kehidupan Horatio Spafford yang kelam karena kehilangan anak-anaknya secara mengenaskan, lalu kehidupan seorang Record Producer di film yang dipecat, ada juga seorang penyanyi yang dikhianati pacarnya. Mereka datang dari kisah yang berbeda tetapi sama-sama mengalami perasaan duka, namun mereka semua bisa menjalani itu dengan tangguh. Cara mereka menjalani sesuatu yang gagal menjadi sesuatu yang berbuah baik dan kisah hidup mereka merupakan teladan bagi kita semua terutama yang mengikuti acara Bible Class kemarin.

Setelah kami diajak untuk menerapkan rangkaian kata “Begin Again” ke dalam kehidupan sehari-hari, kami diajak untuk bermain game ringan untuk refresh pikiran. Kami diminta untuk membuat barisan yang panjang seperti pada saat upacara menghadap ke depan. Salah satu guru kami memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan kata ya atau tidak. Jika kami menjawab ya, maka kami diharuskan untuk maju ke depan. Salah satu pertanyaan yang saya ingat sampai sekarang adalah apakah kegiatan PHB kemarin menyusahkan hidup saya. Semua orang dari berbagai baris maju ke depan karena sangat jelas menyusahkan hidup mereka sampai seperti keluar keringat darah, tetapi saya dengan santainya berdiam di tempat. Bukan karena bagi saya PHB tidak menyusahkan, tapi ragu mau maju atau tidak. Awalnya memang saya menganggap PHB itu mudah, tetapi saya ingat beberapa mapel kemarin saya agak kesulitan jadi akhirnya saya maju. Teman-teman yang sudah satu langkah di depan ikut senang sampai lompat-lompat kegirangan ketika saya ikut maju, he..he..he…. Setelah bersenang-senang hingga teriak, kami diajak merenung mengenai keadaan kehidupan kami selama ini. Diantara kami ada yang kesepian, di-bully, mengalami kesulitan keluarga dan kehilangan orang terdekat. Tetapi, kami tidak tahu siapakah dari mereka yang sedang atau pernah mengalami hal-hal tersebut, karena kami diminta memejamkan mata selain mereka yang maju. Kami semua merasakan duka yang mendalam disertai dengan isak tangis dan setuju bahwa hal-hal seperti ini merupakan sesuatu yang wajar dalam hidup. Oleh karena itu, kami berjanji untuk saling mendukung kehidupan satu sama lain dan menjalani hal-hal seperti ini dengan sepenuh hati. Di akhir kegiatan hari itu, kami berfoto bersama dengan menunjukkan ekspresi kehidupan kami sebenarnya.

Pada hari kedua, Kami diberi pengarahan kembali tentang “Begin Again” yang membangkitkan kembali semangat hidup disaat terperosok ke saat yang buruk. Setelah itu kami diajak turun ke lapangan untuk bermain games antar kelas. Ada 4 kelas, Kelas XI IPA-1, XI IPA-2, XI IPS-1, serta XI IPS-2. Kami diminta untuk bergandengan tangan dengan teman satu kelas lalu menyalurkan hoola hoop dari ujung barisan ke ujung yang lain tanpa boleh melepaskan gandengan awal hingga akhir. Kelas XI IPA-1 sempat menjadi yang pertama untuk sampai pada ujung akhir, tetapi mereka auto kecewa karena ternyata cuma percobaan. Lalu pertandingan sesungguhnya dimulai. Kelas kami menjadi yang pertama untuk mengalirkan hoola hoop sampai pada ujung akhir barisan. Kami satu IPA berbahagia karena bisa mendahului kelas IPS dalam menyalurkan hoola hoop sampai ujung barisan. Setelah semua selesai, kami diberi waktu untuk istirahat dan acara selanjutnya adalah gelar talenta yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Kelompok-kelompok modern dance, drama, musik, art dan masak tampil secara bergantian menunjukkan bakat-bakat mereka. Mereka semua tampil dengan percaya diri dan berhasil memeriahkan puncak acara Bible Class ini. Beberapa kelas ada yang bergabung dalam satu kelompok dalam penampilannya. Setelah semua penampilan selesai, para penampil dan kelas terbaik langsung diumumkan. Pemenang mendapatkan hadiah yang menarik. Setelah itu, kami semua kembali berfoto bersama sesuai dengan peminatan. Setelah itu, kelompok dance peminatan IPA kembali tampil untuk terakhir kalinya karena dinilai sangat lincah dan indah dalam menampilkan tariannya (salah satunya joget Gangnam Style). Demikian acara Bible Class di sekolah kami, semoga Bible Class tahun depan bisa lebih meriah lagi, see you …

(Christopher Darren Nicolay)

SMA KRISTEN PETRA 3
Jl. Kalianyar No. 43
Surabaya - 60273